Jam karet sangat terkenal di Indonesia. Jika Anda mendapat undangan, mulai dari rapat, pesta pernikahan, pengajian, dll, biasanya acara akan dimulai 0.5 s.d. 1 jam kemudian. Ini sudah menjadi rahasia umum. Pihak pengundang memang mengundang 0.5. s.d. 1 jam lebih awal, karena hadirin biasanya akan datang 0.5 s.d. 1 jam kemudian.
Jam karet ini kadang menguntungkan, kadang merugikan, tergantung situasi kita. Jika kita datang sesuai dengan undangan, maka kita akan menjadi orang pertama yang datang, menemani pengundang. Kalau pengundangnya orangnya menyenangkan, bisa diajak ngobrol-ngobrol asyik. Jika pengundang ternyata belum datang juga atau sedang sibuk menyiapkan acara, maka siap-siaplah menjadi kambing congek.
Terkadang kita diuntungkan dengan jam karet. Misalnya karena masalah di jalan, misalnya macet, sehingga kedatangan kita terlambat. Karena adanya jam karet ini, maka kita tidak akan ketinggalan rapat, atau acara-acara tersebut.
Karena sedemikian membudaya, sehingga pada waktu training di Jepang, hal yang paling utama, yang harus diperhatikan peserta adalah ketepatan waktu. Diperlukan seorang ketua regu yang tugasnya adalah memastikan bahwa semua anggota rombongan berangkat sesuai dengan jadwal.
Di Jepang semuanya on time, sesuai jadwal. Mulai dari bis, rapat, dan acara-acara lainnya. Pada waktu penutupan training, dijadwalkan acara penutupan berlangsung jam 17.00. Ternyata jam 16.00 acara sebelumnya sudah selesai. Maka acara penutupan tetap saja berlangsung jam 17.00. Lama acara juga sudah terprediksi dengan jelas. Yang paling hebat adalah jadwal transportasi, yang saya alami naik pesawat, kereta, dan bis. Benar-benar sesuai jadwal. Habat banget ya…Jadi kendaraan umum bisa diandalkan, karena berjalan sesuai dengan jadwal.
Jadwal toko juga seperti itu. Pada suatu ketika, kami masuk ke suatu departemen store, mereka tutup jam 20.00 malam. Kami tidak tahu kalau mereka mau tutup. Ada pegawainya yang mengingatkan kami, bahwa mereka mau tutup. Kalau di Indonesia, rasanya belum pernah mengalami seperti itu, biasanya pembeli akan dilayani sampai pembeli terakhir.
Memang jam karet ini udah jadi budaya.
Saya paling sebel klo ketemu orang yang selalu lelet.
Janji jam 7, tapi baru muncul jam 7.30 lewat. Ggrrrr…
Sementara saya biasanya klo janji jam 7, pasti tiba lebih tepat dari jam yg dijanjikan, rasanya kok ga enak hati klo udah buang2 waktu orang yg menunggu kita.
LikeLike
Saya pernah bikin peraturan sat megurusi tamu-tamu indonesia berkunjung ke jepang. ‘apabila ada jam yang ditentukan tidak datang, akan ditinggal’..galak amat kali ya? gak juga sih…..
LikeLike
orang Indonesia yang terbiasa dengan jam karet memang harus digalakin seperti itu, sebab jika tidak, jam karet terus saja akan berlaku
LikeLike
kalau janjian ama orang Indonesia, memang harus siap-siap dengan situasi ini, sebab sudah menjadi budaya
LikeLike
HAHAHAHA saya juga sering terpaksa bohong pas buat acara, dengan menyebutkan waktu 1 jam lebih awal
LikeLike